Kamis, 24 Mei 2012

Penemuan dan Penamaan Alkali Tanah


Kapur (CaO), gipsum (CaSO4), batu kapur (CaCO3), dan kalsit (bentuk lain CaCO3) sudah banyak dikenal dan digunakan sejak zaman kuno. Namun demikian, komposisi senyawa kimia ini belum diketahui hingga abad ke-19.
Pada tahun 1808, seorang kimiawan Inggris Sir Hunphrey Davy telah berhasil mengisolasi unsur natrium dan kalium murni dengan cara elektrolisis, dan pada tahun yang sama, ia juga menggunakan metode elektrolisis untuk mengisolasi sebagian unsur alkali tanah, yaitu strontium, barium, kalsium, dan magnesium. 
Seorang kimiawan Swedia, Jons Jakob Berzelius juga melakukan penelitian yang sama dengan Davy. Berzelius mengabarkan kepada Davy bahwa ia telah mencampurkan kapur, barit (mineral yang mengandung barium) dan merkuri, kemudian mengelektrolisis campuran tersebut. Dari hasil elektrolisis ini ia mendapatkan amalgam merkuri dengan kalsium dan barium, namun ia tidak berhasil mendapatkan unsur-unsur murni merkuri, kalsium, dan barium.
sumber: www.periodictable.com
Davy kemudiam mengulangi eksperimen yang dilakukan Berzelius. Ia mencampurkan merkuri oksida dengan kapur, dan ia berhasil memisahkan merkuri dari amalgam dengan cara distilasi, menyisakan logam kalsium yang tidak murni. Eksperimen yang dilakukan Davy ini dilakukan seabad sebelum ditemukannya metode untuk mengisolasi kalsium.
Davy mengisolasi barium dengan cara yang sama. Ia mengelektrolisis mineral barit (BaSO4) yang diketahui pada masa itu sebagai mineral yang menimbulkan warna hijau ketika dibakar. Karena barit memiliki kerapatan yang besar, maka barium yang berarti “berat” diambil sebagai nama unsur yang berhasil diisolasi.

sumber: www.periodictable.com
Pada tahun 1787, mineral yang belum diketahui ditemukan di area tambang timbal yang terletak di Strontian, Scotlandia. Mineral tersebut kemudian diberi nama strontianit, sesuai nama tempat ditemukannya mineral tersebut. Ketika strontianit dilarutkan dengan asam korida, dihasilkan suatu zat yang sifatnya persis dengan garam yang dihasilkan dari melarutkan barit dengan asam klorida, dan pada ternyata sifat zat tersebut berada di antara sifat garam kalsium dan garam barium. Garam barium menghasilkan warna hijau ketika dibakar, sedangkan garam strontium menghasilkan warna merah.
sumber: www.periodictable.com
Pada tahun yang sama, Davy berhasil mengisolasi kalsium dan barium. Kemudian ia juga menggunakan metode elektrolisis untuk mengisolasi strontium. Nama strontium sendiri diambil dari nama mineralnya, yaitu strontianit yang ditemukan di Strontian.

sumber: www.periodictable.com
Pada tahun 1618, ditemukan bahwa air yang berasal dari suatu danau di Epsom, Inggris memiliki kekuatan menyembuhkan. Tidak lama setelah penemuan tersebut, Epsom langsung menjadi tempat spa yang dikunjungi oleh pengunjung yang berasal dari seluruh Eropa yang datang untuk penyembuhan. Setelah diketahui bahwa zat yang menyembuhkan itu adalah magnesium sulfat hidrat (MgSO4.7H2O), maka hidrat tersebut dikenal sebaai garam Epsom.
Pada tahun 1808, setelah penemuan kalsium, barium, dan strontium, Davy mengisolasis sampel logam magnesium. Menurut Davy, nama magnesium dan mangan sangat mirip (dalam bahasa Inggris, mangan=manganese) sehingga memungkinkan kekeliruan. Karena itu, ia mengusulkan bahwa nama magnesium diganti dengan magnium.
Mineral beril (Be3Al2(SiO3)6) telah dikenal sejal zaman Mesir kuno. Pada tahun 1798, seorang ahli mineralogi Prancis Rene-Just Hauy mengungkapkan bahwa beril dan emerald memiliki komposisi kimia yang identik. Pada tahun 1828, sampel berilium telah dipreparasi secara terpisah oleh seorang kimiawan Jerman Friedrich Wohler dan kimiawan Prancis Antoine Alexandre Brutus Bussy dengan cara memanaskan berilium klorida dengan kalium. Wohler memperoleh hasil berupa beryl yang beru
sumber: www.pweiodictable.com
sumber: www.periodictable.com
pa bubuk berwarna abu-abu kehitaman. Nama berilium itu sendiri berasal dari nama mineralnya, yaitu beril. Pada saat itu, Wohler tidak dapat melelehkan berilium, tetapi ia berhasil menggabungkan bubuk kehitaman itu menjadi kepingan berilium dengan sangat memuaskan.
Sekitar tahu 1898, berilium murni akhirnya dapat diperoleh dengan cara elektrolisis Bussy kemudian melanjutkan penelitiannya untuk alkali tanah. Pada tahun 1831, 3 tahun setelah isolasi berilium, ia berhasil mempreparasi sampel magnesium.
sumber: www.periodictable.com
Kemudian, pada tahun 1900an, pasangan suami istri Pierre dan Marie Curie menemukan radium. Pada awalnya, mereka tidak dapat mengisolasi radium murni karena jumlahnya sangat sedikit, tetapi mereka berhasil mengisolasi bentuk garamnya, yaitu RaCl2 yang menyala dalam gelap. Mereka sangat senag menemukan garam tersebut dan berencana akan menghibur teman-teman ilmuwan mereka dengan melihat sampel RaCl2 tersebut. Pada tahun 1902, madam Curie akhirnya berhasil mengisolasi 1/10 gram radium murni.


referensi: 
Monica Halka and Brian Nordstrom.(2010).Periodic Table of The Elements:Alkali and Alkaline Earth Metals.New York: Facts on File

Tidak ada komentar: