Kapur (CaO), gipsum (CaSO4),
batu kapur (CaCO3), dan kalsit (bentuk lain CaCO3) sudah
banyak dikenal dan digunakan sejak zaman kuno. Namun demikian, komposisi
senyawa kimia ini belum diketahui hingga abad ke-19.
Pada tahun 1808, seorang
kimiawan Inggris Sir Hunphrey Davy telah berhasil mengisolasi unsur natrium dan
kalium murni dengan cara elektrolisis, dan pada tahun yang sama, ia juga
menggunakan metode elektrolisis untuk mengisolasi sebagian unsur alkali tanah,
yaitu strontium, barium, kalsium, dan magnesium.
Seorang kimiawan Swedia, Jons
Jakob Berzelius juga melakukan penelitian yang sama dengan Davy. Berzelius
mengabarkan kepada Davy bahwa ia telah mencampurkan kapur, barit (mineral yang
mengandung barium) dan merkuri, kemudian mengelektrolisis campuran tersebut.
Dari hasil elektrolisis ini ia mendapatkan amalgam merkuri dengan kalsium dan
barium, namun ia tidak berhasil mendapatkan unsur-unsur murni merkuri, kalsium,
dan barium.
sumber: www.periodictable.com |
Davy kemudiam mengulangi
eksperimen yang dilakukan Berzelius. Ia mencampurkan merkuri oksida dengan
kapur, dan ia berhasil memisahkan merkuri dari amalgam dengan cara distilasi,
menyisakan logam kalsium yang tidak murni. Eksperimen yang dilakukan Davy ini
dilakukan seabad sebelum ditemukannya metode untuk mengisolasi kalsium.
Davy mengisolasi barium
dengan cara yang sama. Ia mengelektrolisis mineral barit (BaSO4)
yang diketahui pada masa itu sebagai mineral yang menimbulkan warna hijau
ketika dibakar. Karena barit memiliki kerapatan yang besar, maka barium yang
berarti “berat” diambil sebagai nama unsur yang berhasil diisolasi.
sumber: www.periodictable.com |
Pada tahun 1787, mineral
yang belum diketahui ditemukan di area tambang timbal yang terletak di
Strontian, Scotlandia. Mineral tersebut kemudian diberi nama strontianit,
sesuai nama tempat ditemukannya mineral tersebut. Ketika strontianit dilarutkan
dengan asam korida, dihasilkan suatu zat yang sifatnya persis dengan garam yang
dihasilkan dari melarutkan barit dengan asam klorida, dan pada ternyata sifat
zat tersebut berada di antara sifat garam kalsium dan garam barium. Garam
barium menghasilkan warna hijau ketika dibakar, sedangkan garam strontium
menghasilkan warna merah.
sumber: www.periodictable.com |
Pada tahun yang sama,
Davy berhasil mengisolasi kalsium dan barium. Kemudian ia juga menggunakan metode
elektrolisis untuk mengisolasi strontium. Nama strontium sendiri diambil dari
nama mineralnya, yaitu strontianit yang ditemukan di Strontian.
sumber: www.periodictable.com |
Pada tahun 1618,
ditemukan bahwa air yang berasal dari suatu danau di Epsom, Inggris memiliki
kekuatan menyembuhkan. Tidak lama setelah penemuan tersebut, Epsom langsung
menjadi tempat spa yang dikunjungi oleh pengunjung yang berasal dari seluruh
Eropa yang datang untuk penyembuhan. Setelah diketahui bahwa zat yang
menyembuhkan itu adalah magnesium sulfat hidrat (MgSO4.7H2O),
maka hidrat tersebut dikenal sebaai garam Epsom.
Pada tahun 1808, setelah
penemuan kalsium, barium, dan strontium, Davy mengisolasis sampel logam
magnesium. Menurut Davy, nama magnesium dan mangan sangat mirip (dalam bahasa
Inggris, mangan=manganese) sehingga memungkinkan kekeliruan. Karena itu, ia
mengusulkan bahwa nama magnesium diganti dengan magnium.
Mineral beril (Be3Al2(SiO3)6)
telah dikenal sejal zaman Mesir kuno. Pada tahun 1798, seorang ahli mineralogi
Prancis Rene-Just Hauy mengungkapkan bahwa beril dan emerald memiliki komposisi
kimia yang identik. Pada tahun 1828, sampel berilium telah dipreparasi secara
terpisah oleh seorang kimiawan Jerman Friedrich Wohler dan kimiawan Prancis
Antoine Alexandre Brutus Bussy dengan cara memanaskan berilium klorida dengan
kalium. Wohler memperoleh hasil berupa beryl yang beru
sumber: www.periodictable.com |
pa bubuk berwarna abu-abu
kehitaman. Nama berilium itu sendiri berasal dari nama mineralnya, yaitu beril.
Pada saat itu, Wohler tidak dapat melelehkan berilium, tetapi ia berhasil
menggabungkan bubuk kehitaman itu menjadi kepingan berilium dengan sangat
memuaskan.
Sekitar tahu 1898,
berilium murni akhirnya dapat diperoleh dengan cara elektrolisis Bussy kemudian
melanjutkan penelitiannya untuk alkali tanah. Pada tahun 1831, 3 tahun setelah
isolasi berilium, ia berhasil mempreparasi sampel magnesium.
sumber: www.periodictable.com |
Kemudian, pada tahun
1900an, pasangan suami istri Pierre dan Marie Curie menemukan radium. Pada
awalnya, mereka tidak dapat mengisolasi radium murni karena jumlahnya sangat
sedikit, tetapi mereka berhasil mengisolasi bentuk garamnya, yaitu RaCl2
yang menyala dalam gelap. Mereka sangat senag menemukan garam tersebut dan
berencana akan menghibur teman-teman ilmuwan mereka dengan melihat sampel RaCl2
tersebut. Pada tahun 1902, madam Curie akhirnya berhasil mengisolasi 1/10 gram
radium murni.
referensi:
Monica Halka and Brian Nordstrom.(2010).Periodic Table of The Elements:Alkali and Alkaline Earth Metals.New York: Facts on File
Tidak ada komentar:
Posting Komentar